Senin, 16 November 2015

Muhammadiyah Segera Revisi Fatwa Tato Tak Dilarang

Ketua Bidang Fatwa
dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih
dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Fuad Zein mengatakan Islam tak
memperbolehkan seseorang merajah
tubuhnya. “ Wasyimah (tato) itu tidak boleh,”

Dalam situsnya, www.fatwatarjih.com , Majelis
Tarjih mengunggah tulisan ihwal hukum
seseorang menato tubuh. Dalam tulisan
berjudul Hukum Tato, Rajah, Air Tape, dan
Lain-lain yang diunggah pada Senin, 15
Agustus 2011, itu disebutkan tato adalah
perhiasan. Berdasarkan Al-Quran 18:7 dan
7:32 disimpulkan hukum tato adalah mubah.
Artinya, tak ada larangan ataupun anjuran.
Meski demikian, jika perbuatan merajah tubuh
itu membawa dampak negatif, hukum tato
menjadi makruh (lebih baik ditinggalkan),
bahkan haram.
Fuad mengatakan Majelis Tarjih memang
pernah mengeluarkan fatwa tentang menato
tubuh. Dalam fatwa itu, kata dia, hukum tato
memang tak sampai pada tingkat haram.
“Tapi itu fatwa lama,” katanya. Hukum tato
muncul di situs itu merupakan fatwa yang
dikeluarkan sekitar tahun 2000. “Itu belum
diperbarui.”
Menurut dia, fatwa itu butuh perbaikan dan
pembaruan. Dalam mengkaji hukum perlu
pembahasan yang mendetail. Semisal,
apakah tato itu melekat di tubuh selamanya
(permanen) atau tidak. Atau, hingga pada
pembahasan apakah bahan tato berasal dari
bahan yang najis (penghalang seseorang
dalam beribadah). “Temporer atau tidak,”
katanya.

Menurut dia, tradisi merajah tubuh juga
dikenal oleh masyarakat Arab. “Digunakan
oleh pengantin,” katanya. Tato yang mereka
gunakan adalah rajah tak permanen.
Adapun masyarakat nusantara sejak lama
mengenal tato. Sebut saja suku Dayak Iban di
Kalimantan Barat. Seniman tato di
Yogyakarta, Herpianto Hendra, mengatakan
bagi Suku Iban, tato bukan sekadar merajah
tubuh. Motif dan penempatannya di tubuh
juga tak boleh sembarangan karena tato
memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Sebut saja satu contoh motif “bungai
terung”. Tato jenis ini biasa ditempatkan di
bahu. Hanya lelaki yang mempunyai tato ini
karena mereka dianggap memikul tanggung
jawab keluarga. “Ada beberapa versi model
tato orang Iban, tapi bentuk dasarnya tetap
sama,” katanya.
Lelaki asal Kalimantan itu pernah melakuskan
riset kecil untuk mendokumentasikan motif
dan makna tato Dayak Iban. Hasil karyanya
kini dipamerkan di Via-Via Kafe Yoyakarta
dalam pameran berjudul Tanah to Indai
Kitai (Tanah adalah Ibuk Kita) : Potret Dayak
Iban yang berlangsung pada 30 Maret-20
April 2014.
Ia mengatakan salah satu alasan
pendokumentasian bentuk tato itu adalah
karena tak banyak generasi muda suku Iban
yang kini merajah tubuhnya. Kalaupun ada,
tato itu biasa ditemukan di tubuh orang-
orang berusia tua. “Bagaimana kalau yang
tua-tua itu sudah tak ada lagi,” katanya, yang
khawatir budaya tato suku Iban akan
tergerus zaman.
Menurut dia, ada sejumlah alasan
memudarnya tato pada suku Iban. Di
antaranya, kedatangan agama baru; larangan
orang bertato tak bisa mendaftar sebagai
tentara, polisi, dan pegawai pemerintah; serta
anggapan buruk pada orang bertato.
“Khususnya pada masa Petrus (penembakan
misterius),” katanya.

Jumat, 13 November 2015

Neo Nazi - antara Herr Fuhrer, Punk, Sid Vicious dan Romper Stomper

Siapa yang tak kenal dengan Adolf Hitler ? Atau paling tidak pernah mendengar namanya.  Diktaktor psikopat asal Austria ini terkenal dengan buku karangannya Mein Kampf ( Perjuanganku) dan kegilaan perang yang diciptakan saat Perang Dunia ke II.  Aksi genocide anti semit yang terkenal dengan kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia  dan ruang gas yang dipergunakan untuk pembantaian massal etnis Yahudi, penghancuran agama  dan menyengsarakan sebagian besar rakyat Eropa pada umumnya adalah beberapa yang bisa dicontohkan atas aksi ngeri Partai Nazi tersebut. Mereka hidup dalam sebuah sudut pandang bahwa hanya Ras Aria ( Aryan) adalah yang sempurna.  Keturunan asli berambut pirang, bermata biru atau minimal mempunyai garis keturunan 'pure blood'. Tidak ada campuran darah dari etnis yang lainnya. Dan itulah yang menyebabkan rasisme mereka yang begitu besar terhadap etnis lain. Ideologi Nazi yang menjadi sejarah kelam warga Jerman ini ternyata sampai sekarang masih banyak pengagumnya.  Nazi asli memang sudah hancur bersamaan dengan Perang Dunia II yang berakhir. Tapi para Nazi Baru, atau lebih terkenal dengan sebutan Neo Nazi ternyata masih ada dimana mana. Tidak hanya di Jerman sendiri, dan bahkan, mayoritas warga Jerman pun tidak menyukai ideologi 'sesat' ini. Mereka adalah ekstrimis dan pembenci ras yang lain. Rasisme ada di benak kepala mereka. Pergerakan musik Punk di Inggris pada tahun 70-80 an pun turut membawa bibit Neo Nazi ini kemana mana. Bahkan salah satu anggota legendaris grup musik The Sex Pistols, Sid Vicious pun merupakan seorang simpatisan dari Neo Nazi.  Lambang Hakenkraus yang berarti salib yang berkait ini yang menjadi ciri khas mereka.

Disinyalir, gerakan dan ideologi Neo Nazi yang 'ditularkan' pada saat itu pada anak anak muda memang kebanyakan melalui budaya musik Punk sendiri, sehingga dikenal istilah Nazi Punk yang berarti para punkers yang memang punya faham dan ideologi Nazi sendiri.  Anti kemapanan, anarkis dan ideologi Nazi. Sukses sudah mereka mencetak kader Neo Nazi yang tentunya dibawah 'tuntunan' dari para pengagum Nazi yang masih hidup pasca PD II dan buku karangan Adolf Hitler sendiri, Mein Kampf yang menjelaskan gamblang mengenai apa yang direncanakannya. Dari musik Punk, pergerakan Neo Nazi pun semakin tak terbendung.  Banyak yang sekedar ikut ikutan, bahkan tak mengenal apa arti lambang 'hakenkraus' itu sebenarnya. Mereka hanya ikut ikutan saja. Tapi tak sedikit juga yang benar benar mengagumi ideologi tersebut dan memakai 'baju' tersebut untuk pembenaran atas tindakan rasial mereka. "Romper Stomper" sebuah film produksi Australia pada era tahun 1992  yang dibintangi oleh Russel Crowe pun mengangkat kehidupan seputar budaya skinhead -dan korelasi mereka terhadap Neo Nazi sendiri. Di filem tersebut digambarkan kekaguman sang tokoh utama yang dibintangi oleh Russel Crowe terhadap Herr Fuhrer, atau Adolf Hitler.  Film memang digambarkan secara apik dan realistik  seputar kehidupan skinhead di Australia dan gesekan mereka terhadap etnis Asia sendiri.

Penulis berani menyebutkan bahwa filem tersebut sangat realistik, karena memang pada saat itu di Australia sendiri gerakan skinhead benar benar ada dan nyata.  Bahkan pergerakan mereka merambah sampai dengan ruang kampus, dan betul betul menimbulkan bentrok fisik antara pelajar asal Indonesia dan dari Asia yang lain terhadap para pelajar skinhead asli Australia tadi.   Bahkan pihak kampus pun cukup kewalahan untuk menangani bentrok fisik besar pada saat itu yang di awali oleh pengeroyokan terhadap salah satu mahasiswa asal Hongkong oleh para Neo Nazi ini di luar kampus yang berimbas ke pembalasan oleh pelajar dari Asia yang bersatu. Kegiatan kampus sempat terhenti pada saat itu, dan akhirnya bisa berakhir dengan baik dengan dikeluarkannya para mahasiswa berideologi Neo Nazi tersebut dari kampus. Menjadi miris, saat terlibat di satu percakapan dengan rekan Kompasianer , Kang Bambang Gareng Nilwarto saat berada di artikel "Pesta Karikatur Anti Nabi Muhammad  Satu Hari Jelang Iedul Fitri Di Jerman" yang ditulis oleh Kong Ragile ( Agil Abdullah Al Batati).  Kang Bambang Gareng bahkan menginformasikan melalui satu tautan bahwa ternyata para pengagum Herr Fuhrer ini bahkan ada di Indonesia.  Soldatten Kaffee yang berada di kota Bandung menjadi tempat pertemuan mereka. Cafe' yang di hiasi dengan pernak pernik khas military Nazi , lengkap dengan lambang Hakenkrausnya menjadi sebuah tempat untuk rendezvous rutin para penggemar aksesoris khas Nazi ini. Aneh dan konyol, jujur saja. Saat para Neo Nazi ini dengan nyata membenci ras Asia, ternyata ada segelintir ras Asia yang malah berdandan seperti mereka dan bangga mengenakan baju seragam yang terkenal dengan kejahatan perang ini sendiri. Masih belum jelas, apakah mereka hanya sekedar suka akan military surplus item khas Nazinya saja tapi tidak menganut ideologinya, atau mereka benar benar menjiwai ideologi Neo Nazi itu sendiri. Apabila hanya sederet memorabilia Nazi atau tentara Jerman lah yang mereka kagumi, maka  pertanyaannya ke mereka adalah, kenapa mengagumi  Nazi ?

Apakah ini tanda bahwa Neo Nazi dengan ideologi mereka memang sudah merambah sampai ke Indonesia? Atau hanya sekedar ikut ikutan belaka? Yang jelas, kenali dulu sejarahnya !

Kamis, 12 November 2015

5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya

Tahu gak sih? Ternyata salah satu ciri khas mafia Jepang alias Yakuza ini adalah tato di sekujur tubuh mereka. Sebenarnya tak sembarang tato, gambar atau Irezumi bagi Yakuza dibuat dengan detil dan berwarna indah. Seorang artis tato seperti menggunakan tubuh untuk kanvas tempatnya melukis.
Sejarah tato Yakuza sudah berumur ratusan tahun. Mungkin sama tuanya dengan organisasi Yakuza yang sudah berdiri sejak zaman shogun dan para samurainya.
Namun tak hanya Yakuza pria, ternyata para wanitanya pun mentato seluruh tubuh mereka. Kontras sekali kulit putih dihiasi rajah aneka warna.
Sebenarnya tak ada keharusan Yakuza bertato. Terlebih lagi kini para polisi telah menyatakan perang terhadap Yakuza. Orang-orang bertato pun sering dianggap sebagai Yakuza dan menerima diskriminasi.
Namun anehnya tetap saja para Yakuza ini mantato tubuh mereka. Nah berikut beberapa alasan Yakuza menghias tubuh mereka dengan tato.
1. Menyukai keindahan dan seni tato
Salah seorang putri dari bos Yakuza, Shoko Tendo, begitu kagum melihat tato di seluruh tubuh Yakuza. Setelah berusia 21 tahun, Shoko mulai mentato tubuhnya. Menurut Shoko, tidak ada keharusan seorang Yakuza untuk bertato.
shoko tendo 5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya
Tidak ada paksaan. Saya melakukannya karena senang pada tato, aku Shoko.
Shoko mulai kecanduan menghiasi tubuhnya dengan rajah. Hampir seluruh lekuk tubuhnya dihiasi tato. Nyaris tidak tersisa lagi yang tak tersentuh tato. Prosesnya empat bulan kira-kira untuk seluruh tato, kata dia.
Shoko memiliki tato besar bergambar wanita dengan pisau di mulutnya. Tapi dia mengaku tak ada arti khusus. Nggak ada ada artinya. Kalau si pembuat itu hanya melihat kok bagus ya kalau dihias begini, jawabnya.
2. Agar aman di penjara
Percaya tidak, bahwa dunia Yakuza selalu identik dengan kekerasan. Jadi tak jarang mereka harus berurusan dengan polisi dan akhirnya masuk penjara.
Agar aman di penjara 5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya
Di penjara, narapidana kelas teri tak akan berani mengganggu anggota Yakuza. Tato ini pun jadi semacam perlindungan karena Yakuza dianggap pasti bertato. Mereka aman dan tak akan diperbudak napi lain.
3. Kebanggaan mengalahkan rasa sakit
Untuk mentato tubuh tidak bisa sekaligus karena zat untuk tato itu mengandung racun. Dalam seminggu hanya boleh dua kali, paling banyak tiga kali pengerjaan tato. Maka tidak heran dibutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi tubuh dengan tato.
Kebanggaan mengalahkan rasa sakit 5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya
Tidak bisa sekaligus, tidak bisa ditato setiap hari, 2 kali dalam seminggu. Penyelesaiannya ada yang setahun, ada juga yang lebih. Tergantung tingkat kesulitan dan detail tato tersebut dan berwarna atau tidak, jelas dia.
Menurut Richard, bagi Yakuza mengalahkan rasa sakit seperti saat ditato itu terhormat. Pengerjaan tato paling baik adalah dengan tangan disebut Tebori. Karena jika pakai mesin, akan cepat luntur dan warna akan hilang, kata dia.
4. Menjadi jagoan di jalan
Ternyata bisnis Yakuza ini tak jauh dari pemerasan, dan mencari uang dengan jalan tak halal. Masyarakat pun takut pada Yakuza. Karena mereka selalu menjadi jagoan di jalan.
Jadi jagoan di jalan 5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya
Misal jika ada Yakuza bertato yang menyetop taksi, pasti taksi itu akan langsung berhenti. Para sopir taksi takut jika tak berhenti akan dicatat nomor taksi dan "dikerjai" anggota Yakuza lain.
5. Rasa hormat pada pemimpin
Yakuza identik dengan tubuh yang dipenuhi tato di sekujur tubuhnya. Untuk membuat tato tersebut, mereka mengeluarkan uang yang tidak sedikit bahkan menembus angka ratusan juta rupiah.
Rasa hormat pada pemimpin 5 Alasan Yakuza Mentato Seluruh Tubuhnya
Banyak yang keliru, sebenarnya tidak ada tato khusus di Yakuza. Hanya etika kepada Komicho (ketua geng), jadi kelihatannya tatonya mirip. Jadi sebagai rasa hormat untuk pemimpin, ujar Richard Susilo, penulis buku Yakuza Indonesia saat berkunjung ke redaksi merdeka, Jumat (16/gaul.

Pada awalnya hanya ada dua warna dasar yang menjadi keharusan yaitu merah dan hitam. Kebanyakan tato anggota Yakuza itu bergambar naga, harimau, kupu-kupu, bunga sakura, bunga Chrysantinum (bunga seruni, bunga krisan), gambar terkait Buddha (Fudo Myoo) serta setan atau tengkorak. Namun kini justru para seniman tato semakin kreatif sehingga lebih beraneka ragam.

Selasa, 10 November 2015

“Tebori”, Teknik Tatto Tradisional Jepang

Teknik tatto tradisional ini dinamakan Tebori, tato menggunakn tangan tradisional yang berasal dari Jepang. Banyak seniman memujinya karena kemampuannya untuk menciptakan gradasi halus yang sulit diciptakan dengan mesin.

Kata Tebori berasal dari ‘tangan’ te makna dan horizon atau horu, “untuk mengukir, memahat atau menuliskan.” Kata yang digunakan untuk menggambarkan teknik tato yang muncul di akhir abad 19 dan awal ke-18 di Jepang, berhubungan dengan banyak munculnya seniman tato profesional di ibu kota Edo.
Dengan menggunakan jarum baja, biasanya diameter lebih besar dan bahu jarum lebih curam daripada yang digunakan di negara Barat, disusun dalam baris, secara tunggal atau ditumpuk, dan terikat dengan pegangan panjang dari bambu.
Alat ini dipegang di tangan kanan, dengan jari-jari kiri digunakan untuk mengencangkan kulit yang akan ditato.  Poros dari alat tebori bertumpu pada ibu jari tangan kiri dan jarum dimasukkan oleh kekuatan gerak maju dari lengan kanan seniman tato.
Tidak seperti bentuk lain dari tangan tato di Asia seperti Tatau atau moko, tidak ada asisten yang diperlukan untuk tatto tebori. Dengan pemahaman yang lebih besar kontaminasi silang dan patogen melalui darah, di zaman modern kelompok jarum digunakan untuk Tebori yang dilepas dari alat ini, sehingga alat tatto-nya mungkin hanya sekali pakai, dan pegangan umumnya terbuat dari baja atau titanium, yang memungkinkan untuk diautoklaf.
Dalam bahasa Jepang, Tebori adalah kebalikan dari kikaibori, atau tato dengan mesin gaya Barat yang menggunakan listrik.

Style dari Tebori :

Tsuki-Bori
Tsuki-Bori adalah metodologi dari tato tangan tradisional Jepang yang menurut catatan dari Klub Tattoo Tokai Jepang, adalah referensi ke metode “dorong” dari tato yang berbasis di Osaka dan prefektur barat.Hane-BoriMenurut Journal of Tokai Tattoo Club of Jepang, hane-Bori adalah referensi untuk “menyapu-keatas,” metode irama tato tangan Tebori digunakan oleh seniman dari Tokyo dan Wilayah Timur Jepang.Seringkali, metode tsuki-Bori dipandang sebagai metode sederhana dari Tebori tato, kurang sulit untuk menguasai daripada hane-Bori.BokashiMemudarkan hitam yang digunakan untuk shading secara tradisional, sering digunakan dalam awan dan gesekan pedang.Kakushi-BoriKadang-kadang mengacu pada tato di dekat ketiak, di bagian dalam paha atau di tempat pribadi atau “rahasia” pada tubuh, juga bersembunyi dari kata dalam kelopak bunga.Kebori
Garis, seperti rambut.

Keshow-Bori

Gambar sekunder dalam rangka, mendukung gambar lainnya.

Nijuw-Bori

Ketika tato seniman tradisional Tebori yang bertato, tato karakter yang benar digambarkan dalam tato yang diterima.

Nuki-Bori

Untuk tato hanya gambar utama tanpa dukungan keshow-Bori.

Suji-Bori

Garis besar dari tato, “Suji” yang berarti “garis.”

Terlepas dari berbagai pandangan miring tentang orang-orang yang bertatto, teknik tatto tebori dapat dihargai sebagai karya seni yang luar biasa.

Misteri Tato Suku Mentawai

Terlepas dari keindahan alamnya, satu yang tidak boleh turis lewatkan saat ke Mentawai adalah tato ala Suku Mentawai. Ternyata, itu bukanlah tato sembarangan. Konon, tato tradisonal Suku Mentawai bisa memberikan kekuatan. Penasaran?

Ada yang unik dari penduduk asli Suku Mentawai. Apalagi kalau bukan banyaknya tato yang terukir di setiap detil tubuh penduduk Suku Mentawai. Bahkan, menurut penelitian Prof Ady Rosa, salah satu dosen di Universitas Negeri Padang (UNP), tato tradisional Mentawai adalah yang tertua di dunia.

Tato Suku Mentawai memiliki banyak nama. Setiap nama dari tato-tato tersebut menunjukan status dari orang tersebut. Ada tato penjaga hutan, kepala suku, dan lain-lain. Dengan kata lain, tato sudah menjadi identitas untuk Suku Mentawai. Pernah ada seorang dukun bernama Bumi Sikere di Mentawai. Nah, seluruh tubuh orang pintar ini pun penuh dengan tato.

"Suku Mentawai percaya, semakin banyak tato di tubuh mereka maka semakin banyak ilmu yang mereka miliki," tutur Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Mentawai, Desti Seminora dalam jumpa pers Mentawai International Pro Surfer Competition 2013 di Gd Sapta Pesona Lt 17 Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (11/4/2013).

Saat berkunjung ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, jangan lewatkan untuk menyambangi kediaman Suku Mentawai. Traveler bisa melihat suku ini di Pulau Siberut, yang juga menjadi pulau terbesar di Kepulauan Mentawai.

"Tato jadi ciri khas Suku Mentawai. Bahkan saat sudah berumur 15 penduduk Suku Mentawai sudah ditato. Selain tradisi, tato ini juga memiliki makna untuk Suku Mentawai," kata Desti.

Kalau orang Jawa membatik di kain, orang Mentawai membatik di tubuh. Sejak dahulu, tato juga berfungsi sebagai pengganti pakaian untuk menutup tubuh.

Desti menceritakan, "Sekarang sudah jarang Suku Mentawai yang mentato tubuh mereka. Terutama untuk penduduk Suku Mentawai yang beragama Islam dan anak-anak yang sudah sekolah."

Selain tato, Suku Mentawai juga percaya kalau setiap tempat dihuni oleh roh. Oleh karena itulah, mereka sangat menjaga lingkungannya. Meski terdengar misterius, kepercayaan Suku Mentawai ini juga memberikan dampak positif.

"Positifnya, mereka (Suku Mentawai-red) jadi sangat ramah lingkungan," tutup Desti mengakhiri ceritanya tentang tato tradisional Suku Mentawai.

Sabtu, 07 November 2015

Tato Tidak Melulu Nakal dan Urakan. Ini 10 Alasan Kenapa Pria Bertato Bisa Jadi Pasangan Idaman!

Pria bertato sering dipandang sebelah mata dan mendapat hujan hujatan dari masyarakat. Dari mulai dianggap pembuat onar, preman, hingga tukang mabuk. Banyak juga yang menilai bahwa tato yang terajah di tubuh mereka adalah simbol kenakalan, berandal, hingga dianggap hanya ajang mencari perhatian semata.

Namun, tahukah kamu, di balik semua tudingan dan anggapan negatif masyarakat yang melekat kepada mereka, sebenarnya cowok bertato adalah pacar idaman? Iya, jika kamu mau menelaah lebih dalam, mereka adalah makhluk istimewa dan jauh dari kesan negatif yang hanya tertangkap mata pada kesan pertama.

1. Walaupun tato membuat cowok terlihat berbeda, guratan tinta di badan mereka harus diakui seksi dipandang mata

Tidak bisa dipungkiri bahwa cowok dengan banyaknya tato yang merajah tubuh mereka akan terlihat unik dan berbeda. Tapi bukankah menjadi berbeda itu tidak berarti buruk? Jika kita bisa menilik dari kacamata positif, cowok bertato bisa terlihat sangat seksi dengan jalinan tinta yang melakar bagian tubuh mereka dengan rapi. Tangannya yang kekar dengan hiasan gambar sejuta makna maupun huruf aksara justru makin terlihat berciri dan istimewa. Bukankah pria yang berani berekspresi dan memiliki ciri justru terlihat lebih seksi?

2. Pria bertato menjadikan seni sebagai belahan jiwa. Bahkan dia tidak segan menjadikan badannya sebagai media

Pria bertato juga memiliki selera seni yang tinggi. Mereka menghargai seni dan mengapresiasinya. Bahkan, mereka menjunjung tinggi seni dan menjadikannya sebagai bagian dari jiwa. Tidak segan-segan mereka menggunakan permukaan tubuh sebagai media. Kulit mereka adalah canvasnya dan jarum tato adalah kuasnya. Bukankah seni bebas dan tidak terbatas? Dan ini merupakan salah satu cara mereka mengapresiasinya.

3. Tato adalah rajah tubuh yang akan tertinggal selamanya. Dia adalah pria yang tak pernah main-main dengan semua keputusannya

Selain menjunjung tinggi seni, pria bertato juga berkomitmen dan sangat bertanggungjawab. Memilih rajah tertentu dan mentatokannya ke tubuh merupakan keputusan besar yang membutuhkan komitmen. Karena rajah yang dipilih akan selamanya menjadi bagian dari tubuhnya.

Dia harus memiliki komitmen yang tinggi sesaat setelah memutuskan kulitnya dipetakan dengan rajah dan tinta abadi. Cap negatif dari masyarakat pun akan diterima dengan lapang dada karena ketika memutuskan untuk bertato dia sudah siap memikul tanggungjawab penuh terhadap resiko yang mengantre di belakang.

4. Banyaknya tato yang menghias permukaan tubuh akan menambah kesan misterius pada dirinya, dan bukankah kemisteriusan justru makin memikat hati wanita?
Rentetan rajah yang tergores di permukaan tubuh juga akan membuat pria bertato terlihat misterius. Rangkaian gambar yang dipetakan secara rapi dan sempurna dengan perpaduan warna dan guratan berbeda terlihat indah serta kaya makna.

Tidak bisa dipungkiri hal ini akan membuat orang yang melihatnya akan bertanya-tanya apa sebenarnya makna penting rajah tersebut hingga si pemilik tato rela tubuhnya dirunjam. Hal ini membuat pria yang bertato nampak makin misterius, dan bukankan pria yang misterius adalah lelaki yang memikat hati?

5. Baginya masa depan tak layak dikhawatirkan. Keberaniannya merajah tubuh menunjukkan kegigihan yang tegar

Selain misterius, pria bertato juga tidak takut melakukan kesalahan dalam hidupnya. Dia secara sadar berani mengambil keputusan untuk merajah tubuhnya dengan tidak dibayangi ketakutan atau penyesalan di masa depan. Dia berani secara spontan untuk membubuhkan tinta abadi yang akan dibawanya sampai akhir hari.

6. Selain kuat dan bernyali, pria bertato biasanya memiliki masa lalu yang menempanya menjadi pribadi yang tangguh seperti sekarang ini

Pria bertato adalah pria kuat yang bernyali karena mampu menahan rasa pedih dan nyeri ketika kulitnya dirajah dengan jarum selama berjam-jam. Selain itu, mereka adalah pria tangguh yang sudah ditempa dengan masa lalu yang begitu rupa. Pahit manis kehidupan yang sudah dilalui membuatnya menjadi pribadi seperti sekarang ini. Pribadi yang berani mengekspresikan apa yang diinginkan dan tidak peduli terhadap tanggapan miring orang di sekitaran.

7. Di balik keunikan dan kegagahan tubuhnya, sebenarnya pria bertato adalah makhluk berhati lembut yang sanggup memaknai hampir segala hal yang ia temui

Tidak hanya tangguh sebagai lelaki sejati, pria bertato juga sebenarnya memiliki hati yang lembut dan kepekaan yang sempurna. Dia hampir bisa memaknai segala hal yang ditemui dan dialami. Baginya, segala benda di dunia ini memiliki makna dan artinya sendiri.

Sesederhana apapun itu, ia sanggup menilik dari segi seni dan menjalinkannya terhadap pengalaman pribadi yang pernah dialami sebagai seorang individu. Tattoo tas gitar adalah pertanda perjuangannya meniti tangga musik indie selama ini. Rajah lingkaran kecil di dekat tulang belikatnya adalah simbol cincin sederhana yang kamu berikan di hari ulang tahunnya.

Jika hal sederhana saja bisa dimaknai dengan begitu istimewa, apalagi memaknai wanita yang bertahta di kerajaan hatinya.

8. Dengan bagian tubuh yang berpeta, dia tidak hirau pada keharusan untuk jadi sempurna. Baginya kebebasan diri tetap yang utama

Tato yang dimiliki bisa menjadi sebuah kelebihan sekaligus kekurangan. Tidak semua orang mampu berpikiran terbuka dan menganggap tato adalah seni yang patut dihargai. Bahkan, masih banyak yang menilainya tabu dan tidak layak dimiliki. Di balik segala perdebatan mengenai tato, seorang pria bertato tentunya sangat menyadari hal itu.

Hal ini membuktikan bahwa seorang lelaki bertinta abadi adalah pribadi yang percaya diri. Seburuk apapun tanggapan orang yang melihat dan menilai, dia tidak peduli. Dia percaya pada penampilannya sendiri. Bahkan, tato yang menjadikannya terlihat tidak sempurna di mata orang lain bukan menjadi masalah besar baginya. Karena dia tidak takut untuk menjadi tidak sempurna.

9. Soal dorongan termruni dalam diri ia tak mau berkompromi. Ia hanya akan memilih pekerjaan yang bisa ia geluti dengan hati

Pria yang memiliki tato juga tentunya menyadari bahwa dia akan bekerja sesuai dengan renjananya. Jiwanya bebas dan tidak terikat. Apalagi setelah dia memutuskan untuk merajah kulitnya, tentunya dia juga menyadari bahwa dia tidak bisa bekerja di instansi milik pemerintah. Namun hal ini justru bisa menjadi suntikan semangat baginya untuk membuktikan kepada orang lain bahwa dia mampu dan bisa berhasil tanpa perlu profesi pekerjaan yang dilakukan oleh orang kebanyakan dan cenderung membosankan. Bukankah dengan tidak ikut arus dan bisa bekerja sesuai renjana adalah sebuah impian?

10. Kejujuran adalah prinsip yang selalu ia junjung tinggi. Tak peduli apapun yang terjadi, dia selalu ingin menjadi dirinya sendiri

Bisa dikatakan bahwa pria yang memiliki guratan tinta di tubuhnya adalah pria yang tahu apa yang dia mau. Dia juga tidak takut untuk jujur terhadap diri sendiri dan memperlihatkannya kepada orang lain, tanpa peduli komentar negatif yang selalu menghampiri. Berani menjadi dirinya sendiri dan berani berbeda adalah nilai yang selalu tertanam di dalam lingkar kepalanya. Dan, bukankah tato tidak merugikan orang lain? Lalu apa yang mesti dipusingkan?

Setelah membaca artikel ini apakah kamu masih menganggap bahwa pria bertato itu cowok nakal yang pantas dihindari, atau malah justru sebaliknya?